Senin, 27 Februari 2012

Anomie

Anomie sangat umum terjadi apabila masyarakat sekitarnya mengalami perubahan-perubahan yang besar dalam situasi ekonomi. Dalam pandangan Durkheim, agama-agama tradisional seringkali memberikan dasar bagi nilai-nilai bersama yang tidak dimiliki oleh individu yang mengalami anomie. Lebih jauh lagi Durkheim berpendapat bahwa pembagian kerja yang banyak terjadi dalam kehidupan ekonomi menyebabkan individu mengejar tujuan-tujuan yang egois ketimbang kebaikan bersama dan cara –cara yang sah untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Dengan kata lain, individu yang mengalami anomie akan berusaha mencapai tujuan-tujuan bersama dari suatu masyarakat tertentu. Namun tidak dapat mencapai tujuan-tujuan tersebut dengan sah karena keterbatasan social.
Dari pemaparan di atas dapat kita ambil contoh para koruptor di Negara kita ini. Apalagi yang backgroundnya dari wakil rakyat dan para pejabat pemerintahan. Anomie tumbuh karena rusaknya system nilai budaya. Ketika seorang individu dengan kapasitasnya yang ditentukan struktur social tiba-tiba kehilangan kemampuan mengendalikan tindakannya dengan norma-norma dan tujuan budaya. Para pejabat tidak lagi melakukan kewajiban mereka sebagai wakil rakyat, mereka lupa dengan janji-janji pada saat kampanye. Apa yang terjadi setelah mereka menjadi wakil rakyat, tak sedikit wakil rakyat melakukan korupsi. Mereka mengabaikan hukum yang ada. Hal itu terjadi karma hukum di Indonesia yang sudah tidak tegas lagi. Hukum di Negara ini dapat dibeli dengan uang dan hanya berlaku untuk rakyat kecil. Mereka tidak dapat mencapai tujuan-tujuan sebelumnya dengan sah dan baik, akibatnya mereka akan memperlihatkan perilaku menyimpang untuk memuaskan dirinya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar